GardaTerkini.com, Bitung - Dimasa Pandemi covid-19 Bandar togel dan para pengecer sudah merajalela,di beberapa tempat yang berbeda, sebagai penjual togel judi yang berbasis online maupun rekapan dari berapa kali putaran nomor angka keluaran togel Sidney, Singapura, Hongkong dan Kamboja. berdasarkan hasil investigasi, maupun info yang kami dapatkan dan Setelah sebelumnya menguasai dan meraup omset besar di wilayah kecamatan Maesa, Kecamatan Girian, praktik judi togel yang diduga milik salah satu pengusaha ternama yang diduga alias NV asal dari provinsi Kalimantan, sudah masuk ke wilayah kota Bitung.

Hasil investigasi dari Media ini dari berbagai sumber resmi, menariknya penyakit masyarakat tersebut dilakukan secara terang-terangan. “Kami sering di duga melihat praktik judi togel baru-baru ini di kecamatan Girian dan Kecamatan Maesa,” kata sumber yang meminta namanya tidak dipublish. Selasa, (24/11 /2020).

Dia membeberkan, menurut informasi yang Ia peroleh kalau terindikasi ada pengusaha besar asal Kalimantan dibelakang dalam praktik judi togel itu.“Saya mendapat informasi, kalau bandarnya dari Kalimantan, ” ungkap sumber. Untuk itu Ia meminta kepada pihak kepolisian agar bertindak tegas. “Harus diberantas, jangan pilih kasih,”ujar.

Sementara itu,Sebagai mana dimaksud dengan sangsi hukum tentang Permainan judi (Perjudian),Togel (303) yang dimaksud dalam Pasal 303 KUHP perjudian, apabila ada yang melakukan praktek penjualan judi togel online maupun rekapan, akan dikenakan dengan pasal dan UUD yang ada. Yaitu pasal 303 KUH pidana tentang perjudian, ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara,"Tambah.

Ia mengharapkan, kepada pihak aparat penegak hukum Polres Bitung Maupun Polda Sulawesi Utara, Agar dapat menindak tegas Big boss Bandar judi togel yang di duga  sebagai Back Up nya.untuk itu ketegasan hukum dari pihak kepolisian, agar menindak dengan tegas, para bandar dan pengecer judi togel online/ rekapan (303), yang sangat marak pada saat ini di Kota Bitung."Tegasnya.  (Muhammad).