Ingin Lanjut Sekolah Tertunda, Merantau Ke Malaysia Akhirnya Tewas Dibunuh
Sabtu, 26-12-2020 - 11:01:53 WIB
|
Keterangan Foto : Orang tua korban saat di rumah duka bersama sanak famili di Jampalan Kab.Asahan, Jumat (25/12/2020) |
GardaTerkini.com, Tanjungbalai -
Seorang gadis yang masih muda belia sebut aja Mawar (14) nama samaran penduduk Jalan Tapian Nauli Blok 8 Jampalan Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan.
Selama Mawar tinggal bersama mamak kandungnya bersama saudara lainnya di Jampalan Kab.Asahan hanya batas sekolah SMP kelas II, namun tidak bisa melanjutkan tamatan SMP disebabkan orang tua Mawar tidak lagi mampu dalam melanjutkan biaya sekolah, Mawar pun terputus pendidikan alias berhenti.
Menurut keterangan orang tua kandung Mawar, Sri Dewi (44) kepada Gardaterkini.com Jumat (25/12/2020) di rumah duka mengatakan," awalnya Mawar (almarhumah) sempat sekolah karena saya tidak ada uang meneruskannya hingga Mawar berhenti sekolah.
Lanjut Sri Dewi," karena biaya hidup hari hari sehingga Mawar merantau cari kerja ke Malaysia yang juga kakaknya ada disana sudah bekerja, Mawarpun bekerja di Negara tetangga Malaysia bersama kakak kandung di suatu pabrik botol selama 1 tahun 4 bulan Mawar telah di timpa musibah akibat dibunuh di luar negeri seorang pelaku berinitial A penduduk Aceh.
Dikatakan Sri Dewi yang akrab di panggil Serit ," peristiwa terjadinya terhadap korban anaknya dibunuh yang sangat sadis, awalnya korban sedang nelpon sama temannya akan tetapi ketika itu ada yang mengetuk pintu, namun tidak di hiraukan korban, herannya pelaku tiba tiba masuk dari bilik ( kamar) korban langsung di hajar oleh pelaku hingga mengenaskan dengan segala cara pelaku berbuat kepada korban hingga tewas,sambil pelaku lari keluar dari bilik dengan memanjat tiang pipa turun kebawah,"
Sri Dewi juga menceritakan lebih lanjut ," sebelum korban dibunuh dalam satu bilik ada 3 orang termasuk kakak kandung nya korban, kakak korban bersama temannya keluar rumah, saat itu tujuan mau beli sarapan dan tinggal sang korban sendirian, usai beli sarapan korban sudah tak bernyawa, Polisi di Raja Malaysia langsung ke TKP melihat korban Mawar telah meninggal dunia,"
Kemudian kata Dewi selaku orang tua korban anak dari nomor lima " jenajah belum dapat di pulangkan pihak kerajaan Malaysia karena masih dalam proses, kalau tidak ada halangan jenajah dikirim ke Tanjungbalai Asahan tgl 29 - 30 Desember 2020 akan datang," tuturnya sambil berlinangkan air mata. (Auda)
Komentar Anda :