Miris Masih Saja Terjadi Pungli di SDN 90/III Pelompek Kerinci, Komite Mengutip Per Siswa 120 Ribu
Kamis, 21-01-2021 - 07:11:13 WIB
GardaTerkini.com, Kerinci - Sekolah SDN N0. 90/III Pelompek Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, yang dipimpin Zulbahar SP.d diduga telah terjadi pungutan liar (pungli), kepada setiap siswa saat pembagian raport hal ini dikemukakan salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya. Rabu (20/1/21).
Kepsek SD pelompek tersebut ketika dikonfirmasi diruang kerjanya terkait adanya tudingan yang menyebutkan bahwa sekolahnya melakukan pungutan liar terhadap para siswa, sepengetahuan dirinya tidak ada pungutan liar apalagi untuk pengambilan raport , " saya tidak tahu jika ada pungutan, jika benar silakan dikonfirmasi wali kelas nya masing masing , saya setiap rapat selalu mengingat kan para majelis guru jangan sekali kali melakukan pungutan terhadap siswa dalam bentuk apapun, karena itu tidak dibenarkan."Tegasnya
Selain itu menurut para orang tua siswa juga ada pungutan uang komite sebesar Rp. 120 ribu per siswa untuk pembangunan pemasangan paving blok dihalaman sekolah, terkait hal ini kepsek tidak membantah dan mengaku benar adanya, Kepsek mengatakan bahwa hal itu dilakukan atas inisiatif komite sekolah, sekolah hanya mengetahui, komite yang memungut dan mengelola semua uang itu, untuk lebih jelas silakan tanya langsung ke ketua komite sekolah," sebutnya.
Ditempat terpisah beberapa orang tua siswa saat ditemui wartawan di kediamannya mengatakan “sangat keberatan dan kecewa dengan adanya pungutan tersebut memang sedikit Rp 15 ribu kalau dikalikan dengan jumlah siswanya di SD pelompek lebih kurang 250 orang jadi lumayan banyak juga, belum lagi uang komite yang nilainya bisa dikatakan cukup besar bagi warga miskin sudah mencapai Rp.120 ribu per siswa , apalagi dalam kondisi saat ini pandemi Covid 19 , sedangkan Pemerintah pusat maupun daerah berbagai upaya untuk memberi bantuan ke masyarakat terutama warga miskin yang terdampak covid agar bisa membantu ekonomi mereka untuk bertahan hidup, tapi justru yang terjadi di dunia pendidikan di SD 90 Pelompek semakin membebankan mereka para orang tua siswa.
Kejadian pungutan ini bukan baru kali ini terjadi di SD 90 , justru tiap tahun selalu muncul hal yang sama di sekolah tersebut , padahal persoalan ini selalu diingatkan para aktivis yang berdomisili di wilayah kecamatan Gunung Tujuh jangan sampai permasalahan ini terulang lagi untuk kedepannya , ternyata selalu muncul tiap tahun tepatnya disaat pembagian raport diminta dinas pendidikan Kab. Kerinci harus tindak tegas Kepsek atau oknum Guru yang nakal seperti ini,” Pemerintah sangat serius dalam mengatasi tindakan Pungutan Liar, Bapak Presiden RI Joko Widodo sudah menerbitkan Perpres nomor 87 tahun 2016 tentang satuan tugas sapu bersih pungutan liar yang bertujuan untuk meminimalisir pungli.
Diketahui pungutan ini terjadi dari siswa kelas satu hingga kelas enam , beberapa orang wali kelas yang sempat dikonfirmasi wartawan mengatakan , uang tersebut bukanlah uang raport , tapi uang ini dipungut untuk membuat dekorasi dalam kelas dan juga sebagian ada yang mengecat lokal agar ruang belajar tidak terlihat gersang dan nampak bersih dan rapi , namun saat ditanya apakah pungutan ini sudah seizin Kepsek , terjadilah jawaban yang berbeda , ada yang mengatakan sudah diberi tahu kepseknya dan ada juga yang mengatakan ini inisiatif nya sendiri.
Mariono LSM JPKP mengatakan Sangat disayangkan diwilayah Kecamatan Gunung Tujuh SDN 90 III Pelompek adalah termasuk katagori sekolah besar siswanya mencapai lebih kurang 250 orang , jika untuk membuat dekorasi diruang kelas saja harus dilakukan pungutan ke siswa sungguh menyedihkan sekali, seharusnya Kepsek paling tidak bisa menyisihkan dari anggaran dana BOS, Terkait Pungutan uang Komite mencapai Rp. 120 ribu per orang ini juga sangat memberatkan sekali, kenapa harus siswa yang dibebankan dalam pembangunan sekolah, seharusnya pihak sekolah mengajukan proposal ke dinas terkait agar bisa tercapai pembangunan apa yang diinginkan, jangan cari jalan mudahnya saja seperti ini,"Tegasnya dengan nada kesal. (Al)
Komentar Anda :