Tengku Putra Selaku Dirut BUMD PD Tuah Sekata Optimis Berhasil Urus Beras Penyalai
Rabu, 02-06-2021 - 16:46:31 WIB
GardaTerkini.com, Pelalawan - Kalau selama ini BUMD Tuah Sekata kabupaten Pelalawan hanya fokus mengurus listrik lebih dari sepuluh tahun dan kini keinginan Dirut BUMD Tengku Putra berkeinginan melakukan inovasi baru dengan membuka beberapa bisnisnya yang baru tentang pengelolaan pasar Sorek dan salah satunya lagi BERAS PENYALAI.
BUMD PD Tuah Sekata dan Bank Dana Amanah Kabupaten Pelalawan melakukan pertemuan dengan camat Kuala Kampar dalam hal ini diwakili oleh Sekcam T. Fauzar kunjungan ke Kuala Kampar, Rabu, 02/06/2021.
Acara ini dihadiri oleh 4 kepala desa serta BUMDES yang sekaligus juga terlibat sebagai pemilik gudang beras perwakilan setiap desa. Pertemuan perdana digelar bertujuan mendiskusikan bagaimana beras penyalai kedepannya agar bisa dipasarkan secara baik dan mendapatkan keuntungan bagi petani dan keuntungan bagi daerah kabupaten Pelalawan.
"Sesungguhnya pertemuan perdana ini sengaja digelar bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana beras penyalai kedepannya agar bisa dipasarkan secara baik dan mendapatkan keuntungan bagi petani dan keuntungan bagi daerah kabupaten Pelalawan", ungkap Tengku Putra.
Selanjutnya masih pernyataan Dirut, "kami berharap pengelolaan beras ini dapat berjalan lancar secara baik dan tentunya beras Kuala Kampar mempunyai BRAND sendiri. Sehingga kabupaten Pelalawan dapat diwujudkan sebagai swasembada beras dan bisa meningkatkan PAD kabupaten Pelalawan dari penjualan BERAS PENYALAI. Karena potensi lahan saat ini lebih kurang 9000 hektar dan yang sudah diolah/dikerjakan lebih-kurang 6300 hektar. Perhitungan hasil jika diratakan satu hektar lebih kurang 3 ton, jikalau kita kalikan dengan 6300 hektar, ini akan akan sangat LUAR BIASA potensi beras penyalai jika dikelola secara profesional dan management yang pas", ungkapnya.
Salah satu kepala desa Teluk Beringin Hamdani, mengalami beberapa faktor kendala, salah satunya adalah modal awal. Karena masyarakat banyak melakukan pinjaman ke pihak luar, sehingga beras ketika panen, merekalah yang mendapatkannya. Selanjutnya ketika panen, kendalanya dalam penjualan harganya sudah rendah dan tidak tertutup modal awalnya dan bahkan ketika dijual di gudang belum bisa dapat uang, dan harus menunggu beras laku baru dapat uang. itulah salah satu kendalanya. Hal ini ke depan yang menjadi perhatian serius dari BUMD PD. TUAH SEKATA.
Keluhan selanjutnya dari Sarkawi Ketua BUMDES Sei Upih. "Kami mengeluhkan kalau di musim panen harga beras langsung anjlok diharga 6000. Hal ini sangat merugikan petani. Kalaupun terjadi situasi seperti itu, kami mau tidak mau harus menjual hasil panen.
Pengalaman itu kami lakukan kepada Kabupaten tetangga, dalam hal ini propinsi Kepri", ungkap Sarkawi.
Selanjutnya BUMDES Teluk Bakau, juga mengatakan bahwa mereka sangat kewalahan dari segi pendanaan bahkan sangat susah memasarkan hasil panennya. Pihak BUMDES memohon petunjuk dari pihak BUMD, agar masyarakat petani beras dapat terbantu. Disampaikan juga bahwa sudah menampung 40 ton gabah dan sangat kekurangan modal. Dalam mengambil kebijakan untuk membeli gabah tersebut dan inilah kondisi yang terjadi salah satunya di Kuala Kampar. Dan intinya yang dicari solusi dalam hal ini oleh Dirut BUMD PD Tuah Sekata akan membantu sepenuhnya, baik dalam pemasaran maupun permodalan, karena ini penting untuk pengembangan bisnis BUMD yang baru.
"Saya sangat optimis dan yakin bahwa BUMD mampu melakukan pemasaran dan juga mensuplai permodalan bagi kepentingan petani beras penyalai", ungkap Dirut Tengku Putra. (Release)
Editor: ALFRED NOBEL ZALUKHU
Komentar Anda :