GardaTerkini.com, Pekanbaru - Kericuhan terjadi di pasar sepanjang trotoar jalan Agus Salim Saat. Perlawanan pedagang kepada Ratusan Personel Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Pekanbaru saat melakukan pembongkaran lapak para pedagang, Kamis (18/11/21)

Saat tiba Satpol PP bersama satu alat berat disambut histeris emak emak. Salah satu pedagang Diana  menangis sambil memohon dengan kedua tangannya

"Pak Walikota Pekanbaru tolong kami, kami yang dipasar ini dahulu yang memilih bapak agar menjadi Walikota 2 periode Tolong dengar keluhan kami pak, kami disini bukan cari kaya, hanya cari makan Pak, satupun permohonan kami belum ada yang bapak iyakan, kenapa sudah ada langsung tindakan seperti ini.

"Datang dan bapak periksa dulu tempat yang bapak sediakan sangat kecil dan tidak bisa menampung semua pedagang yang dibongkar lapaknya,"imbuhnya dengan nada air mata.

Ketua Pemuda Milenial Iris turut menyampaikan. Kejadian ini saya lihat lagsung arogansinya satpol PP Pekanbaru terhadap para pedagang,  seharusnya beliau bisa menenangkan baik itu dari masyarakat atau anggotanya. tentunya dengan kejadian ini kita minta kasatPol PP Pekanbaru dicopot, karena tidak layak menjadi pemimpin, dan Walikota Pekanbaru harus bertanggung jawab atas kejadian ini, yang harusnya Walikota memberikan solusi buat pedagang, tentunya informasi yang kita dapat sudah berapa kali disurati emang  benar kalau berapa kali disurati itu tentunya pemko berikan solusi bukan keinginan Pemko saja,"ucap Iris.

"Terkait Satpol PP tentunya saya sangat miris, karena saya berada diposisi tengah tengah, saya menyampaikan ayo kita duduk  bersama untuk diskusi agar perjalanan ekskusi ini baik tanpa ada perlawanan dari pihak pedagang, mereka juga seharusnya Walikota Pekanbaru memberikan solusi atas penggusuran pada pedagang pasar,"Lanjut iris

Armendi Ketua Asosiasi pedagang Indonesia ( APSI) pasar pusat mengaku mengeluhkan sikap pemerintah. karena sebelum pembongkaran dan diberi surat, para pedagang tidak pernah dilibatkan

" Kami tidak pernah dilibatkan dalam masalah ini, katanya jalan ini mau seperti Malioboro ala Pekan baru, klupun ada itu hanya segelintir saja" Ucapnya

"Ia juga mempertanyakan mengapa Pemerintah menyebutkan dalam surat peringatan bahwa pasar itu tidak resmi atau melanggar aturan, padahal para pedagang dipungut retribusi. pasar Agus Salim ini sudah lama beroperasi" didalam surat itu dikatakan ilegal, pasar tidak resmi, kalau tidak resmi, tapi kami membayar retribusi 2000  perharinya. 500 pedagang dikali 2000 perorang,  kita bayar retribusi setiap hari ke Disperindag," Jelasnya.

Kasatpol PP Pekanbaru Iwan Simatupang menyampaikan. Kami melakukan penertiban dan pembongkaran terhadap bangunan yang berada diatas trotoar dan Jalan Agus Salim. Yang selama ini bangunan digunakan untuk berjualan," ujar Iwan

Ia menyebut, ada 360 personil gabungan yang diturunkan dalam pembongkaran lapak pedagang ini. Pembongkaran lapak ditargetkan tuntas hari ini,"ucap Iwan. (Nur)