Awalnya Isu Lahar Dingin, Menjadi Tujuan Wisata Baru dan Menghasilkan Pundi-Pundi Rupiah
Senin, 23-01-2023 - 19:44:28 WIB
Gardaterkini.com, Kerinci - Akhir akhir ini masalah erupsi Gunung Kerinci menjadi isu hangat dan isu nasional. Hebohnya tentang erupsi Gunung Kerinci beberapa waktu yang lalu, menjadi berita utama di TV Nasional dan Media Online.
Kejadian erupsi tersebut mendorong Pemda Jambi dan Pemda Kerinci, melaksanakan kegiatan siaga bencana di lapangan PTPN VI Kayu Aro di Bedeng VIII beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam rangka mitigasi bencana seandainya erupsi Gunung Kerinci meningkat aktivitasnya.
Walaupun harapan terbesar masyarakat di Tiga Kecamatan yaitu Gunung Tujuh, Kayu Aro, dan Kayu Aro Barat agar dalam menghadapi bencana seandainya benar-benar terjadi, tersedia jalan evakuasi menuju lokasi penampungan sementara.
Mengingat hanya ada satu satunya jalan yaitu jalan nasional dari LTR W sampai bedeng VIII, namun sangat disayangkan tidak memadai hanya menyandang gelar status Jalan Nasional semata. Khusus beberapa Desa di Kecamatan Gunung Tujuh sangat penting dan prioritas dalam menghindari jarak berbahaya dari letusan Gunung Kerinci.
Selanjutnya juga muncul isu hangat lainnya akibat dari erupsi Gunung Kerinci yaitu lahar dingin. Isu lahar dingin tersebut juga menjadi berita di TV maupun media online.
Hal ini bisa terjadi, karena pengalaman pada kejadian lahar dingin di Gunung Semeru beberapa waktu yang lalu menjadi kejadian yang menakutkan mengakibatkan kerusakan wilayah disekitar gunung semeru.
Mungkin hal inilah yang membandingkan kalau lahar dingin di Gunung Kerinci bisa jadi sama dengan kejadian lahar dingin di Gunung Semeru.
Diketahui khalayak umum, apabila terjadi musim hujan, jalur sungai yang dikenal Sungai Kering mengalir deras air bercampur pasir dan lumpur melewati Desa Sungai Rumpun dan masuk ke Rawa Bento.
Saat ini sempat mencuat dari Kepala Desa Sungai Rumpun Herman , akibat erupsi Gunung Kerinci telah menimbulkan lahar dingin sehingga menumpuk di areal Rawa Bento wilayah Sungai Rumpun.
Beredar khabar akibat lahar dingin telah merusak ratusan hektar persawahan itu ternyata tidaklah benar, hanya areal Rawa Bento yang tertimbun.
Namun dibalik bencana erupsi tersebut, juga memiliki efek yang menguntungkan bagi Desa Sungai Rumpun antara lain telah menjadi tujuan wisata baru bagi masyarakat yang penasaran dan ingin mengetahui sebenarnya lahar dingin.
Pantauan media ini, pengunjung membludak setiap harinya. Perkiraan penumpukan pasir halus tersebut mencapai lebih kurang 5 ha.
Kesempatan ini telah dimanfaatkan pemuda Desa Sungai Rumpun dalam menghasilkan pundi pundi uang. Seperti uang parkir+masuk sebesar Rp. 5.000/orang.
Pengunjung diperkirakan mencapai ratusan orang perhari.
Ramainya pengunjung telah meningkatkan ekonomi masyarakat untuk berjualan di areal wisata baru lahar dingin. Isu lahar dingin membawa berkah ( Al )
Komentar Anda :